==== DIRGAHAYU RI KE 77 PULIH LEBIH CEPAT BANGKIT LEBIH KUAT ==TETAP TAAT PROTOKOL KESEHATAN == MEMAKAI MASKER ====== HINDARI KERAMAIAN /KURANGI AKTIFITAS LUAR RUMAH =
APBDesa TAHUN 2022 ====== PENDAPATAN = Dana Desa ==> 744,481,000.00 ADD ==> 513.587.000 + PBH==> 38.362.764.00 + BKK ==> 13,250,000.00 ==> Pasar Desa ==> 85,000,000. == Pengelolaan TKD ==> 120,000,000.00 == JUMLAH PENDAPATAN == > 1,514,680,764.00 == BELANJA ==> PEMERINTAHAN DESA ==> 610,197,220.57 == PEMBANGUNAN DESA ==> 239876350 + PEMBINAAN KEMASYARAKATAN ==> 238,980,000.00 == PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ==> 252,965,389.66 === KEGIATAN BENCANA, DARURAT DAN MENDESAK ==> 298,800,000.00 == JUMLAH BELANJA DESA ==> 1,640,818,960.23 = SURPLUS / DEFISIT ==> (126,138,196.23) ==== Penerimaan Pembiayaan ==> 136,138,196.23 === Pengeluaran Pembiayaan ==> 10,000,000.00 === PEMBIAYAAN BERSIH ==> 126,138,196.23 = SILPA ==> 0.00 ****

25 July 2013

GAJI BULANAN DARI TANAM JAHE DI POLYBAG




Banyak  orang  beranggapan  bahwa bertani itu hanya berpenghasilan musiman, dapat penghasilan saat panen saja, namun bila kita kelola dengan baik, sebenarnya kita bisa memiliki penghasilan rutin bulanan yang sungguh sangat menjanjikan ……….
Tidak percaya ……….
Mari kita bahas bersama …….
Kita ambil suatu contoh sederhana, seperti  yang dikupas rekan2 …, kita bertanam tanaman yang sangat kita kenal, yaitu bertanam  JAHE  dalam KARUNG / GLANGSING atau POLYBAG di sekitar kita, tidak  usah disawah, cukup di halaman atau lahan nganggur di sekitar kita.
Tidak usah banyak, kita bisa mencoba menanam perbulan sebanyak 20 atau 40 polybag saja, jadi misalnya bulan Januari menanam 40 polybag Jahe, Pebruari 40 polybag, maret 40 polybag  dan seterusnya,,,,,
Jahe , biasa bisa kita panen usia 8- 10 bulan, lebih baik pada usia 10 bulan , supaya benar 2 panen berkwalitas baik jadi penanaman bulan Januari bisa kita petik panen di bulan Oktober , Nopember, Desember dan seterusnya, sehingga mulai Oktober kita memiliki penghasilan 40 polybag Jahe,…….
Skema tanam dan Panen
Waktu Tanam
Jumlah Tanam
Waktu Panen


Januari
40 karung
November


Februari
40 Karung
Desember


Maret
40 Karung
Januari


April
40 karung
Februari


Mei
40 karung
Maret


Juni
40 karung
April


Juli
40 karung
Mei


Agustus
40 karung
Juni


September
40 karung
Juli


Oktober
40 karung
Agustus


November
40 karung
September


Desember
40 karung
Oktober



    Mari kita hitung
 Hitung-hitunganya gimana? berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan
 SEDERHANA SAJA DULU........
.Modal Tiap bulannya :
 Bibit jahe 40 rimpang x Rp.1.000,-     Rp.40.000 === > ( sekitar 1,5 - 2 kg jahe )
 Polibag/karung 40 x Rp.1.500            Rp.60.000
 Pupuk dan pestisida                            Rp.70.000
 TOTAL                                              Rp.170.000,-
 Hasil tiap bulannya :
Tanam jahe media karung dengan pola HCS bisa menghasilkan 10-20 kg tiap polibag/karungnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 polibag/karung menghasilkan 5 kg jahe dan harga jual per kilo jahe Rp.15.000 
maka    :      40 karung x 5 kg          = 200 kg
                   200 kg x Rp. 15.000    =   Rp  3.000.000 ,-
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan November sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan Rp. 3.000.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe naik.
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan November sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan Rp. 3.000.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe naik
HCS memberi suatu contoh pada kita, bagaimana kita bertanam jahe  !!!
Memilih tanaman budidaya yang tepat memang sangat berpengaruh pada hasil dan keuntungan yang akan didapat, namun jika terlalu lama memilih tanaman yang tepat maka keuntungan yang diharap akan terlewat karena musim dan harga biasanya berkaitan, dimana musim yang kurang mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya biasanya hargapun juga turun hal ini sesuai dengan hukum ekonomi. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Petani tak perlu tunggu musim atau rame- rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”, dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah-permintaan.
Kita tentukan saja pilihan kita kali ini pada tanaman budidaya Jahe Merah. Tanaman ini tak terlalu sulit dalam berbudidayanya. cukup di sela-sela tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman buah-buahan ), Media tanam bisa menggunakan Karung/Glangsing/Polybag yang telah diisi bokashi dan tanah dengan perbandingan 1: 3. Pengisian media tanam awalnya hanya perlu diisi setinggi kira-kira 15 cm 
Sebagai pertimbangan nilai ekonomi Polybag yang diisi 2 - 3 tunas bibit Jahe seharga Rp. 500,-  dalam waktu 8 - 10 bulan bisa berkembang menjadi 20 kg. (jika menggunakan cara konvensional, estimasi 1 rumpun hanya kisaran 2 kg). Misalnya estimasi harga ± Rp 25.000 –  Rp. 40.000, maka per polybag dapat menghasilkan Rp. 500.000,- sampai Rp. 800.000,-. Jika Anda mempunyai 100 polybag saja maka estimasi Hasil kotor yang anda peroleh adalah Rp. 50.000.000,- sampai Rp. 80.000.000,- Sebuah keuntungan yang sangat fantastis bukan…??? Itulah potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan....
Dengan perawatan sangat sederhana yakni pemupukan berkala dengan Bokashi dan SOT HCS yang dikocorkan maupun disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan pengocoran SOT hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai Polybag terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan Bokashi, maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 8 – 10 bulan..
PEMBIBITAN
Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam / atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam. Ada beberapa teknik penyemaian. Disini saya bahas salah satunya saja yaitu penyemaian jahe dalam kotak kayu
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya sebelum disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung  lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC selama 15 menit lalu keringkan. (Larutkan 1 tutup PHEFOC ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, diamkan selama 15 menit, larutan PHEFOC telah siap untuk digunakan)
Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup SOT dengan 14 liter air, tambah 2-3 sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap disemaikan
Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: isi kotak kayu dengan tanah+bokashi 3:1 lalu benamkan rimpang jahe tutup dgn tanh/daun kering tipis-tipis, rawat dengan menyirami 2x sehari. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah siap dipindah ke karung/polibag/keranjang tanam
PENANAMAN
siapkan alat dan bahan :          - cangkul / sekop (untuk mengaduk)
                                              -  karung / polybag bekas
                                               - ember
                                               - bokashi
                                              - tanah
Ambil rimpang jahe dari kotak penyemaian kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut menjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas
Lalu buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1 . Masukkan campuran tanah dan bokashi ke dalam karung/polibag/keranjang dengan ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai.kemudian masukan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam  untuk hasil yang maksimal) 
Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air . Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.
PERAWATAN / PEMUPUKAN
Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari 
Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT.(SOT 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram. 
Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian dengan interval 2 minggu- 4 minggu sekali. (bahan untuk menyemprot SOT/PHEFOC 5 tutup, Gula 3 sendok, bisa ditambah urine 0,5 liter fermentasi 24 jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan 
Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm 
Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung / polibag / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan         
Dengan teknik pengurukan seperti ini kita akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung /polibag/keranjang kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe
Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen
SESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN ANDA!!!!!!.


PATIHAN KIDUL 2018