Apa yang
dapat dilakukan oleh petani??
|
||||||||||
Komponen yang diperhitungkan
sebagai faktor penentu keuntungan petani adalah biaya produksi dan
produktivitas. Sehingga, untuk meningkatkan keuntungan petani yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan prduktivitas atau menurunkan biaya produksi.
|
||||||||||
Ketika yang dilakukan berfokus pada
faktor pertama, yaitu meningkatkan produktivitas, maka kondisi ekosistem
(lingkungan) juga harus dipertimbangkan, apakah lingkungan mempunyai daya
dukung yang kuat untuk meningkatkan poduktivitas??berdasarkan informasi BMKG
(Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), musim kemarau tahun ini diprediksi sebagai kemarau basah (musim
kemarau dengan disertai intensitas hujan yang cukup sering terjadi). Kondisi
ini menyebabkan kondisi iklim yang lembab, sehingga serangan hama penyakit
meningkat.
|
||||||||||
Pengaruhnya terhadap hasil panen,
tentu saja menurunkan produktivitas. Konsekuensi logisnya adalah menurunnya
pendapatan petani. Sehingga, jika kita berfokus pada peningkatan
produktivitas, sepertinya sangat sulit untuk dicapai, karena kondisi
lingkungan/ ekosistem yang kurang mendukung.
|
||||||||||
Bagaimana jika kita berfokus pada
faktor penentu yang kedua, yaitu menuunkan biaya produksi?. Salah satu
komponen biaya prduksi yang cukup tinggi adalah sarana produksi, termasuk
pupuk. Untuk menurunkan biaya produksi, petani dapat mengupayakan untuk membuat
pupuk sendiri, sehingga komponen biaya produksi dapat ditekan. Teknologi
bidang pertanian yang dapat diadopsi oleh petani dalam hal pembuatan pupuk
adalah dengan membuat MOL.
|
||||||||||
Apa itu
MOL??
|
||||||||||
Selama ini kebiasaan mayoritas
petani hanya memberikan pupuk tunggal berupa urea. Pada dasarnya, kandungan
yang ada dalam pupuk urea hayalah unsur N, yang dalam pemahaman sederhana
berperan untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan;
berfungsi untuk sintesa klorofil, asam amino dan protein dalam tanaman;
merangsang pertumbuhan vegetatif seperti batang dan daun .
|
||||||||||
Padahal, kebutuhan tanaman tidak
hanya unsur N, tetapi ada unsur hara yang lain berupa P dan K, yang dikenal
dengan unsur makro. Unsur P (phospat) berperan terhadap pengangkutan energi
hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan,
merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang
pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Sedangkan unsur K
(Kalium) berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
enzim dan mineral termasuk air; meningkatkan daya tahan/ kekebalan tanaman
terhadap penyakit. Sehingga, untuk mencukupi kebutuhan unsur makro, petani
dapat membuat MOL N, MOL P, dan MOL K.
|
||||||||||
MOL adalah singkatan dari Mikro
Organisme Lokal yang artinya cairan yang terbuat dari bahan – bahan alami
yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang
berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau dekomposer
dan sebagai aktivator atau tambahan nutrisi bagi tumbuhan yang sengaja
dikembangkan dari mikroorganisme yang tersedia sekitar kita.
|
||||||||||
Cara
Pembuatan MOL
|
||||||||||
Pembuatan MOL (Mikroorganisme
Lokal) sangatlah mudah, dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, bisa
dikerjakan secara individu, maupun dibuat bersama – sama secara berkelompok
(misal dibuat oleh kelompok tani, dengan penanggung jawab unit usaha
pengadaan saprodi).
|
||||||||||
Cara pembuatan MOL :
1. Inventarisir bahan – bahan yang ada di lingkungan sekitar yang
dapat digunakan untuk bahan dasar pembuatan MOL
2. Perkecil/ hancurkan bahan – bahan pembuatan MOL untuk
mempercepat reaksik Bahan – bahan dasar diperkecil ukurannya (terutama bahan
– bahan yang berwujud daun dipotong kecil – kecil) atau dihancurkan (misalnya
pada keong, bonggol pisang, dan daging buah maja dapat dilakukan penumbukan).
3. Tambahkan air leri/ air cucian beras
Kandungan nutrisi beras yang paling
tinggi ada dikulit arinya. Pada waktu mencuci beras air bekas cucian beras
biasanya keruh. Kandungan nutrisi apa yang terdapat pada air bekas cucian
beras atau kulit ari beras itu sehingga menyebabkan airnya menjadi keruh?
Menurut penelitian kulit ari beras kaya akan kandungan serat dan mengandung
vitamin B1, B3, B6, Posfor, Zat besi dan Mangan
Kandungan nutrisi inilah yang
kemudian apabila air bekas cucian beras tersebut digunakan untuk menyiram
tanaman, dapat berfungsi sebagai pupuk. Kandungan posfornya bisa memacu
pertumbuhan akar, dan kandungan zat besinya bisa membantu pembentukan
klorofil tanaman atau tumbuhan tersebut, sehingga tanaman kita menjadi lebih
subur. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa air leri bisa digunakan
sebagai pupuk
Air leri/ air cucian beras
digunakan sebagai bahan pelarut dalam pembuatan MOL, karena dalam air leri
juga terkandung karbohidrat yang digunakan sebagai makanan mikroorganisme.
Air leri yang digunakan maksimal sampai air cucian yang ketiga, dan dapat
ditampung hingga hari kelima untuk menunggu jumlah air leri mencukupi untuk
digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan MOL. Lalu, bagaimana jika tidak
tersedia air leri dalam jumlah yang mencukupi?. Air leri dapat diganti dengan
tepung beras yang diencerkan dengan air.
4. Tambahkan tetes tebu/ molase
Molase merupakan sumber energi yang
cepat untuk berbagai bentuk mikroba dan kehidupan tanah di tumpukan
kompos atau tanah, sumber karbohidrat yang merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang menguntungkan..
Kandungan yang ada dalam molase
antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan besi. Molase memiliki kandungan
kalori yang cukup tinggi, karena terdiri dari glukosa dan fruktosa. Berbagai
vitamin terkandung pula di dalamnya
Karena kandungan yang ada dalam
molase, sehingga molase menjadi bahan tambahan dalam pembuatan MOL
5. Fermentasikan selama 15 hari
Setelah bahan dasar mol, air leri,
dan tetes dimasukkan dalam wadah (bisa menggunakan ember ataupun drum),
larutan MOL kemudian disimpan/ difermentasi selama 15 hari, ditempatkan di
tempat yang teduh (terlindung dari sinar matahari dan hujan). Pada saat
dilakukan fermentasi, wadah sebaiknya ditutup dengan kertas koran, kemudian
diikat dengan menggunakan rafia. Penggunaan kertas koran sebagai penutup
dimaksudkan untuk menghindarkan larutan MOL dari kontaminasi yang tidak
dikehendaki dari udara luar. Dengan menggunakan kertas yang masih terdapat
sedikit pori, memungkinkan gas yang dihasilkan pada saat fermentasi untuk
keluar
Yang dilakukan dalam periode
fermentasi adalah melakukan pengecekan pada hari ketiga. Jika yang tercium
adalah bau busuk, maka tambahkan molase kembali, kemudian lanjutkan
fermentasi hingga hari ke-15. Setelah 15 hari, MOL telah jadi, dan ampas
harus disaring. Air larutan MOL sebaiknya ditempatkan dalam wadah yang
tertutup rapat, seperti jerigen atau toples, tempat penyimpanan sebaiknya terhindar
dari sinar mataharai langsung dan juga hujan
|
||||||||||
Dalam pembuatan MOL, tidak ada
dosis/ takaran bahan. Jumlah bahan dalam pembuatan MOL seadanya bahan yang
tersedia.
|
||||||||||
Bagaimana Aplikasi MOL sebagai
Pengganti Pupuk Kimia??
|
||||||||||
MOL dapat diaplikasikan pada
berbagai tanaman, baik itu tanaman pangan (utamanya padi) maupun tanaman
hortikultura. Aplikasi yang telah banyak berkembang diterapkan dalam budidaya
padi.
Aplikasi MOL pada budidaya padi: |
||||||||||
Aplikasikan MOL N pada saat padi
berumur 10 HST (hari setelah tanam) dengan dosis 1: 10; 20 HST (dosis 1:8);
30 HST (dosis 1:6); 40 HST (dosis 1:5)
|
||||||||||
Aplikasi MOL PK pada saat padi
berumur 60 HST dan 70 HST dengan dosis 1:4 (1 liter MOL PK, ditambahkan air
sebanyak 4 liter).
|
01 April 2017
MEMBUAT PUPUK SENDIRI
MOL KEONG MAS
Cara Membuat MOL Keong Mas
Memanfaatkan hama keong mas menjadi pupuk untuk tanaman
Bahan :
· 5 kg keong mas yang masih hidup/segar
· gula merah 1 kg atau cairan tebu 1 liter
· air kelapa 10 liter
Cara membuat :
· keong mas ditumbuk hingga halus,masukkan dalam ember plastik
· campurkan dengan gula merah yang telah dihaluskan atau cairan tebu
· tambahkan air kelapa dan aduk hingga rata
· tutup rapat dengan plastik dan berikan selang plastik sambungkan pada botol yang telahterisi air.
Cara penggunaan :
- Pengomposan : konsentrasi 1 : 5 ( 1 liter cairan MOL : 5 liter air tawar), tambahkan 1 ons gula merah, aduk rata, siramkan pada bahan organik yang mau dikomposkan
- Penggunaan pada tanaman : disemprotkan pada berbagai tanaman dengan konsentrasi 400 cc + 14 liter air tawar. Pada tanaman padi disemprotkan sejak fase vegetatif sampai generatif ( umur 10, 20, 30, 40 atau umur setelah fase masak susu) Disemprotkan pada pagi / sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari ( terik matahari).
Semoga bermanfaat dan menjadi solusi /pemecahan merebaknya keberadaan keong di lahan persawahan
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
PROSES PEMBUATAN RAGI TEMPE Proses pembuatan tempe membutuhkan jamur jenis Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer ...
-
Langkah menanam ubi jalar dalam karung : 1. Siapkan bibit umbi ubi jalar yang bebas dari penyakit, bisa didapatkan ...
-
Kegagalan adalah tonggak dari keberhasilan Mungkin itulah kata yang patut dicamkan agar kita tidak mudah putus asa. Berawal dari gagalnya...